TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik dan Peneliti DPR, Lely Arianie Napitupulu, menyindir para calon anggota legislatif (Caleg) yang masih meributkan soal nomor urut.
Menurut Lely, para caleg tersebut tidak percaya diri dan tidak memahami bagaimana sistem Pemilu terbuka dijalankan.
"Katanya suara terbanyak tapi kenapa bagi caleg itu nomor urut jadi permasalahan. Kenapa dia protesnya kalau nomor urutnya tiga, lima, apalagi nomor urut sepatu (nomor 30an). Artinya dengan sistem suara terbanyak itu tidak buat caleg percaya diri," kata Lely kepada Tribunnews, di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (4/5/2013).
Walau demikian, Lely tidak setuju jika sistem Pemilu dijalankan dengan sistem tertutup. Menurutnya, Caleg tersebut haarus percaya diri akan dipilih konstituen dengan kualitas dan kapabilitas mereka.
"Enggak juga (kembali ke sistem tertutup). Tapi bagaimana mereka itu sebagai caleg memahami bahwa saya akan dipilih karena kualitas saya meskipun dia nomor urut sepuluh," terang dia.
Menurut Lely, Caleg tidak percaya diri karena psikologi massa memengaruhi mereka dimana masyarakat akan memilih nomor paling atas atau nomor urut satu.
"Ternyata nomor urut bagi sebagian besar caleg dianggap penting. Meskipun suara terbanyak mereka ingin di nomor urut awal," kata Lely.