TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah meminta semua pihak menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama. Hal ini penting agar tidak terjadi gesekan yang bisa menimbulkan tindakan kekerasan yang berbuah pada jatuhnya korban.
"Pentingnya memelihara kerukunan antar umat untuk mencegah berbagai konflik yang sampai menimbumbulkan masalah sosial bahkan korban," ujar Menteri Kordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra), Agung Laksono dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (7/5/2013).
Karena itu, kata dia, pemerintah akan berupaya menuntaskan konflik-konflik yang ada sampai ke hal sekecil-kecilnya. Upaya menahan diri harus dilakukan oleh semua pihak, agar kejadian seperti di Tasikmalaya, Mataram, Bekasi dan lainnya bisa dihindari. Sehingga tidak menimbulkan masalah baru dan kekerasan.
Menurutnya, salah satu yang penting adalah kembali kepada kesepakatan yang sudah ada dan tertuang dalam SKB 8 dan 9 tahun 2008 mengenai tugas kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam FKUB dan pendirian rumah ibadah.
"Ini adalah upaya yang saat sekarang ini dipandang paling moderat dan dapat mengcover seluruh pandangan-pandangan dalam upaya mencegah terutama timbulnya konflik yang dapat merusak kerukunan antar umat. Seperti juga kasus Jamaah Ahmadiyah di Tasikmalaya," jelasnya.
"Saya kira dengan berpedoman pada SKB dapat dilakukan pencegahan. Ini tugas pemerintah tentu juga didukung seluruh komponen masyarakat terutama pemda," tegas dia.