TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum HMI dan Sekjen KNPI, Fahrudin mengatakan bahwa belakangan ini tudingan yang mendiskriditkan keluarga Presiden SBY di tengah pendaftaran Caleg merupakan upaya pembentukan opini dari kelompok tertentu yang tak puas atas hasil pembobotan dari penjaringan Caleg di internal partai.
Menurut Fahrudin harus diluruskan cara berfikir dan memandang persoalaan tersebut, terutama dalam hal pencaleqkan Partai Demokrat (PD) yang beritanya dominan diisi oleh kerabat-kerabat dekat SBY.
"Demokrat adalah partai baru yang usia politiknya masih tergolong muda, dimana saat SBY membangun partai ini tentunya SBY harus meyakinkan lingkaran keluarganya dulu untuk bisa berpihak lalu masuk pada sahabat dan kolega-koleganya untuk dapat mendukung,” ungkap Fahrudin, Rabu (7/5/2013).
Menurut Fahrudin, jika saat ini keluarga dan kerabat dekat SBY ikut serta dalam pencaleqkan, hal yang lumrah dan bukan persoalan.
"Jika keluarga atau orang-orang terdekat SBY turut bekerja membesarkan Demokrat, punya keinginan maju menjadi caleq dan dilarang karena dibenturkan faktor keluarga, ini menjadi tidak fair,” jelas Fahrudin.
Partai-partai lain diakui Fahrudin juga di awal-awal membangun langkah pertamanya adalah menyakinkan lingkaran keluarga dan sahabat-sahabatnya. Contoh, Gus Dur di awal membangun PKB mengambil energi terdekatnya yang notabene adalah bagian dari keluarga Gus dur sendiri seperti Cak Ipul dan Cak Imin.
“Jadi jika persoalan tersebut diliat secara utuh maka menjadi hal yang biasa dalam sebuah proses pembangunan partai melibatkan energy terdekat. Golkar saja yang hari ini menjadi partai maju dan modern juga tidak bisa menolak kok jika ada kader potensial yang berasal dari keluarga pemimpinya,” papar Fahrudin.
Dengan demikian, kata Fahrudin, jika ada pernyataan yang berkutat dengan caleq dari keluarga SBY di PD sebaiknya harus mulai cari tema dan isu yang lain saja karena akan semakin tidak terlihat kualitas isu politik yang dihembuskan.