TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Makna terorisme yang dipahami sempit banyak kalangan mendorong Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) bersama ormas Islam lainnya akan menggelar dialog nasional 'Menjaga Keutuhan NKRI dari Serangan Terorisme, Korupsi, dan Narkoba'.
Sekretaris Umum LPOI Lutfi A. Tamimi, mengatakan dialog yang rencananya akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini diselenggarakan di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (11/5/2013). Ormas Islam di luar LPOI yang turut diundang adalah FPI dan JAT.
"Semua Ormas kami undang, termasuk yang ada di luar LPOI," kata Lutfi di Jakarta, Rabu (8/5/2013). Ia mengaku semakin banyak ormas Islam yang datang, akan memunculkan persamaan persepsi mengenai makna terorisme.
Harus diakui, saat ini makna terorisme kerap kali disalahkan dan identik dengan salah satu kegiatan keagamaan padahal tidak. Makanya, dialog ini bertujuan menghapus stigma di masyarakat bahwa terorisme adalah ajaran Islam.
"Kami ingin tegaskan terorisme bukan ajaran Islam, dan untuk itu seluruh Ormas Islam kami libatkan. Ada kejahatan korupsi dan narkoba yang juga menjadi ancaman bangsa, dan itu layak disebut terorisme," tegas Lutfi kepada Tribun, Rabu (8/5/2013).
Sejumlah tokoh nasional akan hadir sebagai narasumber antara lain Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Djoko Suyanto, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Wakil Ketua Umum PBNU H. As'ad Said Ali, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Ketua BNPT Ansyad Mbai, dan Ketua Umum DPP Granat Henry Yosodiningrat.
Bendahara LPOI, Bina Suhendra, menambahkan dialog tersebut juga akan mengurai dan membahas terorisme dari akar masalahnya, di antaranya praktek ketidakadilan dalam penegakan hukum dan kesenjangan sosial di tengah masyarakat.
"Tidak banyak disadari injustice di penegakan hukum juga jadi pemicu munculnya terorisme. Kesenjangan sosial, adanya gap antara golongan kaya dan miskin, itu juga jadi penyebab terorisme. Semua akan dibahas dan diurai untuk dicarikan solusi terbaiknya," ungkap Bina.
LPOI yang diketuai KH Said Aqil Siroj beranggotakan 11 Ormas Islam, yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Persis, Al Irsyad Al Islamiyah, Al Ittihadiyah, Mathlaul Anwar, Al Wasliyah, Adz Dzikra, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Ikadi, dan Perti.