News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penangkapan Terduga Teroris

Polisi Telusuri Uang Rampokan Kelompok Abu Roban Rp 1,8 M

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penggerebegan teroris di desa Ungaran kecamatan Kutowinangun, Kebumen pada Rabu (8/5/2013) sampai Kamis (9/5/2013) membuat sebagian besar warga ketakutan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kelompok teroris pimpinan Abu Roban alias Untung alias Bambang Nangka memang spesialis pencari dana. Abu Roban merupakan bagian kelompok teroris Abu Omar yang juga terkoneksi dengan jaringan Mujahid Indonesia Timur pimpinan Santoso.

Kelompok ini sudah beberapa kali melakukan perampokan mulai dari perampokan toko emas di Tambora dan Bekasi, juga melakukan perampokan Bank BRI. Hampir Rp 1,8 miliar uang yang berhasil dikumpulkan kelompok ini dalam kurun waktu enam bulan terakhir.

Namun hingga saat ini, pihak kepolisian belum mengetahui aliran uang hasil rampokannya ke mana.

"Uang itu yang jelas bagian yang digunakan untuk merencanakan teror. Antara lain membeli bahan peledak, senjata api, tapi perlu didalami aksi yang akan mereka lakukan. Ini kan aksi teror yang akhirnya belum terungkap," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (9/5/2013).

Boy tidak menampik bahwa saat ini kelompok-kelompok teroris di Indonesia saat ini membutuhkan dana untuk melancarkan aksinya.

"Sebelum melakukan teror mereka kan terlibat kejahatan, perampokan. Itu bukti mereka butuh uang untuk aksi," ucapnya.

Boy mengakui bahwa jumlah uang yang disita kepolisian dalam penggerebekan terduga teroris di berbagai lokasi untuk kelompok Abu Roban ini jumlahnya tidak cukup signifikan. Uang tunai yang berhasil disita tidak lebih mencapai Rp 50 juta.

Polisi belum masih harus menelusuri uang hasil rampokan kelompok Abu Roban ini mengingat jumlahnya mencapai Rp 2 miliar.

"Ya mungkin untuk hidup juga ya. Mereka kan tidak ada penghasilan. Berjuang ke sana kemari pakai uang siapa?. Tidak ada yang menggaji. Mungkin punya semangat sama, punya keterampilan merampok karena pernah latihan, fisik bagus, punya senjata api, ya enak cari uang dengan merampok. Dipakai untuk hidup dan berjuang," ucapnya.

Polisi masih berusaha mengungkap pelaku-pelaku dari kelompok ini yang tugasnya menyalurkan uang-uang hasil rampokan, termasuk menelusuri rekening-rekening yang patut dicurigai untuk menampung uang hasil kejahatan.

"Kita lagi berusaha mengungkap mereka yang diduga kuat bertugas mengirim uang. Satu rekening atau tidak saya belum tahu. Tapi yang jelas orang-orang ini jangan kita pikir di endingnya saja, mereka pasti sudah bagi-bagi. Ada bagi-bagi, kemudian ada yang digunakan untuk real tujuan-tujuan mereka," terang Boy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini