Polisi Belum Temukan Kaitan Kelompok Abu Roban dengan Teroris Mampang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi belum menemukan keterkaitan antara terduga teroris Mampang Sefa Riano dan Achmad Taufiq alias Ovie dengan kelompok Abu Roban yang baru terungkap.

Demikian diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2013).

"Pemeriksaan sampai dengan hari ini berkait secara langsung kami belum peroleh. Jadi kami belum dapat gambaran hubungan secara langsung dari sisi komunikasi antara Sefa Riano dan Abu Roban," ungkap Boy.

Jelas Boy hingga saat ini kepolisian masih melakukan pendalaman keterkaitan kelompok Abu Roban dengan kelompok-kelompok teroris lainnya.

"Ini sedang dilakukan pendalaman lebih lanjut. Karena diatasnya Sefa ini sedang lari, yang namanya SI (Sigit). Nanti setelah SI tertangkap baru dapat gambaran, lebih clear lagi ya untuk kita lengkapi lagi karena masih ada yang terputus," ungkapnya.

Densus 88 Anti Teror Polri melakukan penggerebekan terhadap sebuah rumah di Jalan Bangka, Mampang, Jakarta Selatan.

Sebelum penangkapan tim Densus 88 Anti Teror sudah melakukan pengintaian sebelumnya terhadap dua orang terduga teroris tersebut, sampai akhirnya dibekuklah keduanya di Jalan Sudirman, tepatnya di Pertigaan menuju Jalan Bendung Hilir, Jakarta Pusat sekitar pukul 21.30 WIB, Kamis (2/5/2013).

Proses dicurigainya kedua orang tersebut sebagai pelaku teror merupakan hasi kombinasi antara penelusuran yang dilakukan menggunakan Teknologi Informasi (TI) dan hasil penyelidikan konvensional.

Kemudian 21.30 WIB, Kamis (2/5/2013) tepatnya di Bendungan Hilir, pertigaan jalan sudirman, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Tim Densus membekuk dua pelaku terduga teroris saat mengendarai sebuah sepeda motor. Kedua orang yang disergap tersebut atas nama Sefa Riano seorang laki-laki kelahiran Serang 8 Mei 1984, pekerjaan wiraswasta dengan alamat Jalan Bangka II F.

Kemudian satu orang lainnya bernama Achmad Taufiq alias Ovie, ia merupakan pria kelahiran Cilacap 18 Juli 1991 yang bertempat tinggal di Jalan Surya, Tegal Kamulyan, Cilacap Selatan, Cilacap, Jawa Tengah.

Dalam penangkapan tersebut tim mendapari sebuah tas berisi baju dan ada rangkaian kabel yang ternyata lima buah bom pipa.