Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- William Maksum teroris kelompok Abu Roban yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Cipacing, Sumedang, Jawa Barat, Selasa (7/5/2013) mempunyai peran penting dalam jaringan teroris Poso pimpinan Santoso.
"Dia pegang peranan penting berkait kegiatan koordinasikan, jadi afiliasi kelompok Abu Roban ini kepada Autad Rawa, Santoso dan Abu Omar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2013).
Terang Boy, baik Santoso, Autad Rawa, maupun Abu Omar merupakan orang-orang yang aktif juga di Filipina Selatan, kemudian saat terjadi konflik di Poso. "Mereka juga sama-sama melakukan aktivitas di Poso ketika era masa konflik," ujarnya.
Setelah sekian lama, proses perjuangan Abu Omar berakhir karena tertangkap Densus 88 Antiteror Polri dan kini menjalani proses hukum. "Pengikut yang saat ini kelompoknya Abu Roban. Abu Roban ini yang ditugaskan untuk memberikan bantuan perjuangan yang berjalan di Poso yang dipimpin Santoso," ucapnya.
Kemudian bagaimana bantuan yang diberikan kelompok Abu Roban, intruksi itulah yang pada kelompok teroris fai ini melakukan pengumpulan dana untuk dukung aktivitas di Sulawesi khususnya di Poso.
Sebelumnya kepolisian membekuk 24 teroris kelompok Abu Roban. Di Jakarta, polisi menangkap lima orang masing-masing atas nama Faisal als Boim, Endang, Agung, Agus Widharto, dan Iman dari para pelaku polisi menyita satu buah senjata api revolver dan 20 butir pelurunya, beberapa perhiasan, laptop, handphone, dan uang hasil fai sekitar Rp 30 jutaan.
Kemudian dari Kendal, Jawa Tengah polisi menangkap tiga orang diantaranya Abu Roban (meninggal dunia), Puryanto, dan Iwan. Dari Kendal Polisi mengamankan satu buah senjata api jenis FN beserta enam butir peluru, satu senjata api revolver beserta tiga butir peluru, note book, dan flash disc.
Di Kebumen polisi tujuh orang diantaranya, Farel, Wagiono, Slamet, Budi, Bastari, Toni, Bayu alias Ucup (semuanya meninggal dunia). Dari Kebumen polisi mengamankan tiga senjata api revolver, 54 butir peluru, tiga bom pipa, satu granat manggis, empat motor, laptop, lima handphone, dua handytalky, peta dan denah sketsa target.
Kemudian di Bandung, polisi mengamankan William Maksum alias Acum alias Dadan dengan barang bukti pistol jenis Browning rakitan, magazin satu buah, amunisi kaliber 3,8 spesial 200 butir, amunisi sembilan milimeter 80 butir, uang tunai Rp 6 juta, pisau genggam, handphone dua unit, kamera satu unit, modem dua unit, dan satu senjata api jenis revolver. Selain itu polisi pun menangkap Haris Fauzi alias Jablud, Budi alias Angga, Bang Junet alias Encek, Sarame (semuanya meninggal dunia).
Sementara di Lampung ditangkap empat orang diantaranya Solihin alias Abdul Latif alias Dino aliasa Wawan, Muhammad Ali alias Andika alias Dika alias Dwi, Dedy Rofaizal alias Faisal alias Jaka, dan Abu Nabila alias Bang Yos.