Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta FITRA membuktikan pernyataannya. FITRA sempat mengungkapkan bahwa tersangka kasus suap impor daging sapi Ahmad Fathanah adalah ATM (Anjungan Tunai Mandiri) bagi PKS.
"Dibuktikan saja," kata Juru Bicara PKS Mardani Ali Sera kepada Tribunnews.com, Minggu (19/5/2013).
Mardani menegaskan bahwa dana partai berasal dari kader PKS. "Kami punya prinsip sunduquna juyubuna kantong kami sumber dana kami," ujar Mardani.
Anggota Komisi I DPR kembali menegaskan bahwa Fathanah bukanlah kader dan pengurus PKS. "AF bukan kader dan bukan pengurus," imbuhnya.Sebelumnya, Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Uchok Sky Khadafi, curiga Ahmad Fathanah bukan sekedar calo proyek, melainkan juga sebagai ATM PKS.
Mengingat sepak terjang Fathanah, tersangka impor daging sapi dan pencucian uang itu terungkap dalam persidangan dekat dengan sejumlah petinggi PKS.
"Banyak publik curiga kalau AF bukan hanya seorang calo. Bisa kemungkinan sebagai ATM (Anjungan Tunai Mandiri) berjalan PKS," kata Uchok Sky Khadafi, Minggu (19/5/2013).
Menurut Uchok, bila Fathanah hanya calo biasa, maka tidak mungkin kenal dengan para elit-elit partai putih berlambang padi dan kapas itu. Terlebih, masuk pusara PKS terbilang sulit.
Menurut Uchok, jika hanya calo, AF pasti hanya sebatas kenal mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq saja. Tetapi, terungkap Fathanah juga mengenal Mentan Suswono, Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, dan Presiden PKS Anis Matta, serta petinggi PKS lainnya.
"Publik tahu orang-orang mau dekat PKS saja sangat dibatasi, artinya tidak sembarang orang lain ingin dekat dengan PKS," ujarnya.