News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesan DPR untuk Chatib Basri

Penulis: Srihandriatmo Malau
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BKPM Chatib Basri menyambangi Gubernur DKI Jakarta Jokowi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2013).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Demokrat, Achsanul Qosasi menyampaikan selamat kepada Chatib Basri yang telah ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Menteri Keuangan (Menkeu) pengganti Agus Martowardojo.

Achsanul berharap Chatib Basri bisa segera mempelajari dan menguasai postur APBN-Perubahan 2013. Karena, pembahasan APBN-Perubahan ini akan segera dibahas bersama DPR dalam waktu dekat ini.

Selain itu, kata dia, Komisi XI DPR, sebagai mitra Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunggu program penyehatan fiskal dan tindaklanjut dari reformasi sistem keuangan yang harus dicanangkan pada 2014.

"Fokus berikutnya adalah melakukan kordinasi dengan Menteri-menteri guna menyiapkan AEC. (Asean Economic Community), agar Indonesia tidak hanya menjadi Pasar tapi juga sebagai pemain dalam kawasan Asia Tenggara," ujar Achsanul kepada Tribunnews.com, Jakarta, Selasa (21/5/2013) dini hari.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis menambahkan, pemilihan Chatib Basri sebagai Menkeu yang baru merupakan pilihan Presiden SBY.

"Nantinya Chatib Basri akan diuji di DPR terutama dalam membawa kebijakan pemerintah dan anggaran, sehingga saya tidak bisa menjamin apakah Chatib akan berhasil atau tidak sebagai Menkeu," kata Harry ketika dikonfirmasi, Senin (20/5/2013).

Politisi senior Partai Golkar ini mengingatkan agar Chatib Basri belajar dari kegagalan dua Menkeu sebelumnya yakni Agus Martowardojo dan Sri Mulyani Indrawati.

"Terutama ketika berhadapan dengan DPR, khususnya Komisi XI, itu rasional jadi bila tidak kuat dan mampu meyakinkan kebijakan-kebijakan pemerintah, bisa berbahaya posisi Chatib sebagai Menkeu," kata Harry.

Menurut Harry, Agus Marto dianggap inkonsistensi terhadap pernyataan yang pernah dilontarkan sebelumnya kepada DPR, khususnya terkait PT Newmont Nusa Tenggara. Saat itu, Agus menyatakan akan mundur sebagai menteri keuangan apabila pemerintah gagal atau kalah saat gugatan terhadap Mahkamah Konstitusi (MK).

Tapi, ternyata MK memenangkan gugatan terhadap pemerintah. Namun, Agus Marto juga tidak mundur dari jabatannya.

Pendahulunya, Sri Mulyani Indrawati dinilai inkonsistensi, khususnya terhadap kasus pemberian dana talangan (bail out) Bank Century. Harry menganggap profesionalitas seseorang di posisi ini akan diuji, apakah sikapnya akan netral atau cenderung condong terhadap kekuasaan partai politik.

Seperti diketahui, Presiden SBY akhirnya memilih Chatib Basri sebagai Menkeu yang baru menggantikan Agus Marto. Pemilihan Chatib Basri sudah diduga banyak pihak sebelumnya.

Pekerjaan berat yang akan dipikul Chatib dalam waktu dekat adalah berusaha meyakinkan Dewan mengenai Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Perubahan 2013 yang akan membahas soal rencana kenaikan harga BBM bersubsidi dan juga soal BLSM pengganti BLT.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini