TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Reni Marlinawati menyesalkan sikap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh yang tetap menjadikan ujian nasional yang kacau sebagai satu syarat kelulusan.
"Saya menyesalkan sikap Mendikbud yang tidak menghiraukan keluhan masyarakat," ujarnya kepada Tribunnews.com, Jumat (24/5/2013).
Menurut Reni, unsur-unsur yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri mengenai pelaksanaan ujian nasional sama sekali tidak terpenuhi. Karena alasan itulah, maka Reni memandang hasil ujian nasional tidak dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.
"Karena prosesnya tidak memenuhi kriteria-kriteris itu, maka apapun hasilnya tidak dapat dipertanggungjawabkan secara akademis,"kata Reni.
Sementara itu, anggota Komisi X DPR lainnya Nasrullah Larada menegaskan bahwa yang terpenting dari peroses pelaksanaan ujian nasional adalah tidak mencerminkan kesamaarataan, keadilan, kebersamaan dan kenasionalan.
Nasrullah menjelaskan sangat terlihat bahwa keputusan Kemendikbud mencerminkan ketidakpahaman filosofi pendidikan, kesiswaan, dan lembaga pendidikan (sekolah).
Keputusan untuk meluluskan siswa kata Politisi PAN ini kemudian diambil hanya untuk menepis rasa malu dan gagal,
"Hanya untuk menepis rasa malu dan gagal, hasil UN 2013 dipaksakan tetap sebagai nilai kelulusan mutlak," ujarnya.
Mendikbud juga disarankan Nasrullah agar lebih banyak lagi belajar mengenai sistem pendidikan agar ke depan tidak salah lagi dalam mengambil sebuah keputusan.
"Dalam konsep pendidikan, tampaknya Mendikbud perlu belajar banyak dari para guru di sekolah, agar semakin bijak dalam membuat keputusan tentang sistem pendidikan. Jangan hanya karena mengejar ambisi dan target-target untuk 2014, maka semua program berbau proyek dipaksakan," ujarnya.
Sebelumnya, Mendikbud M Nuh menyatakan sebanyak 24 sekolah peserta UN tingkat SMA sederajat mengalami ketidaklulusan 100 persen.
Namun Nuh juga mengatakan ada sebanyak 15.000 sekolah yang seluruh siswanya lulus UN 100 persen.
Mendikbud memaparkan bahwa jumlah peserta UN SMA/MA tahun ajaran 2012-2013 adalah 1.581.286 siswa. Siswa yang dinyatakan lulus UN berjumlah 1.573.036 orang, sedangkan yang tidak lulus berjumlah 8.250 orang.
Hal itu, kata dia, menunjukkan tingkat kelulusan UN SMA/MA tahun ini mencapai 99,48 persen, dan persentase ketidaklulusannya adalah 0,52 persen.