Laporan Wartawan Tribun Jakarta, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Karyawan Timah (IKT) menyampaikan sepuluh poin yang dijadikan tuntutan dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan di depan Kementerian ESDM, Rabu (29/5/2013).
Sepuluh poin tersebut merupakan bentuk kristalisasi dari kompleksitas permasalahan pertimahan yang membelenggu Dinas Pertambangan di Bangka Belitung, yang dampaknya semakin terasa berat saat ini.
"Kami demo sebagai bentuk gugatan kami selaku karyawan Timah kepada semua pihak yang berkepentingan. Ada 10 poin yang ingin kami sampaikan," kata Januar Soenartono, koordinator aksi.
Januar menuturkan, aksi ini merupakan kulminasi dari bentuk kekecewaan karyawan PT Timah terhadap kenyataan yang anomali dalam dunia pertimahan di Bangka Belitung.
"Kami akan berjuang keras menyelamatkan PT Timah dari kehancuran. Oleh karena itu, kami akan berjuang keras menyelamatkan PT Timah ini demi hajat hidup orang banyak. Oleh sebab itu pemerintah, aparat dan pihak-pihak yang terkait sudah seharusnya memperhatikan dengan serius aspirasi kami ini," katanya.
Berikut sepuluh pernyataan sikap IKT:
1. Stop Penjarahan dan Perampokan Timah Babel
2. Dukung DPRD dalam melakukan audit asal usul bijih
3. Timah untuk meningkatkan kesejahteraaan rakyat Babel
4. Penegakan hukum tanpa pandang bulu
5. Usir antek-antek asing dan penjajah timah
6. Kepastian hukum dalam aktivitas pertambangan timah
7. Hentikan ekspor ilegal dan transfer pricing
8. Stop liberalisasi timah
9. Pembangunan ketahanan mineral
10. Selamatkan rakyat dari kriminalisasi pertambangan