TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendiang Ketua MPR RI, Taufiq Kiemas memberi kesan di mana pun, tak terkecuali bagi 15 orang penyapu jalanan yang sehari-hari membersihkan Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Salah seorang penyapu berkisah, Taufiq sangat perhatian dengan nasib penyapu jalanan. Usai melaksanakan salat idul fitri, Taufiq kerap memanggil masuk para penyapu jalanan yang hari itu bertugas di depan rumahnya.
"Biasa sehabis salat idul fitri, Pak Taufiq memanggil kami dan memberikan tunjangan hari raya. Begitu juga kalau pas datang ke rumah dan ada kami, ajudannya menitipkan uang," terang salah seorang penyapu.
Kalaupun ada penyapu yang tidak tugas hari itu, atau tidak bertemu, Taufiq selalu menitipkan THR kepada mereka lewat ajudannya. Hal tersebut diamini penyapu jalanan lainnya yang sudah bekerja hampir 12 tahun lamanya.
Dulu, ketika Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden ke-5 RI, hampir tiap bulan para penyapu mendapat bingkisan sembako. Isinya antara lain beras 20 kilogram, teh, kopi, minyak goreng, gula dan sebagainya.
Penyapu perempuan parohbaya ini malu untuk menyebutkan namanya. Ia terkenang dengan sikap Taufiq yang mau menemui para penyapu kala memberikan THR kepada mereka. Memang jumlahnya tak seberapa, tapi cukup membantu buat mereka.
Suami Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri itu menghembuskan napasnya terakhir di General Hospital Singapura pukul 19.01 waktu setempat, setelah sempat menjalani perawatan.
Kondisi pria yang akrab disapa TK itu menurun setelah mendampingi Wakil Presiden Boediono meresmikan tempat pembuangan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur, bersamaan dengan peringatan hari lahir Pancasila yang jatuh 1 Juni.