TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Aktivitis 98, Ubaidillah Badrun menuturkan rencana pemerintah untuk memberikan kompensasi kepada masyarakat miskin berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) adalah suatu hal yang tidak mendidik.
"BLSM itu tidak mendidik," kata Ubaidillah dalam diskusi 'Aktivis 98 Menolak Kebijakan Rezim Malas Menaikkan Harga BBM Bersubsidi' di Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Ubai mengatakan, dengan adanya pemberian BLSM otomatis akan menambah utang negara. Karena menurutnya, BLSM yang dibagikan kepada masyarakat miskin dananya berasal utang negara.
"Dari dana utang tersebut pemerintah akan membiayai BLSM yang dijadikan sebagai kompensasi kenaikan harga BBM," katanya.
Lebih lanjut Ubai mengatakan, kondisi tersebut menggambarkan watak rezim yang malas dan gemar menumpuk utang. Rezim ini tak segan membiarkan seluruh beban atas kemalasan dan kegemaran yang ditunjukkan dengan menumpuk utang.
"Akibatnya, rakyat harus hidup dalam pengangguran dan kemiskinan," katanya.