Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) menggelar rapat dengan partai koalisi pemerintahan. Namun, dalam pertemuan tersebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak diundang.
Ketua Harian Demokrat Syarief Hasan mengakui PKS tidak diundang dalam rapat tersebut.
"Ini salah satu bentuk kekecewaan kita (dengan PKS)," kata Syarief Hasan di JCC, Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Syarief mengatakan PKS sebagai anggota koalisi diharapkan mendukung suasana strategis ini untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia secara bersama-sama. Tetapi PKS, memiliki pandangan berbeda.
"Kita tentunya sebagai koalisi kecewa," kata Menteri Koperasi dan UKM itu.
Mengenai sikap Setgab terhadap PKS, Syarief mengatakan belum memutuskannya. "Kami lebih mementingkan menyelamatkan ekonomi Indonesia, kepentingan rakyat. Kami tetap kecewa (terhadap PKS)," katanya.
Dalam pertemuan yang dimulai pukul 20.00 WIB, selain SBY hadir Wakil Presiden Boediono, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, Menkopolhukkam Djoko Suyanto, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Sekretaris Setgab Amir Syamsuddin, Ketua Umum PPP Suryadharma Alie dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Rapat berakhir pada pukul 22.00 WIB.
Syarief mengatakan dalam pertemuan tersebut juga dibahas dampak ekonomi global terhadap APBN. Pemerintah menginginkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 persen dapat dicapai.
Selain itu, Syarief mengungkapkan pertemuan itu juga membahas BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat).
"Itu salah satu bagaimana proteksi untuk rakyat miskin. Kita harapkan kebijakan ini dapat disetujui oleh DPR," tuturnya.