TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) menegaskan tetap melakukan komunikasi politik kepada siapapun, termasuk Partai Demokrat dan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono.
Demikian disampaikan politisi PDI Perjuangan Arif Budimanta mengomentari hubungan partainya sebagai oposisi dengan Pemerintahan SBY-Boediono dan Partai Demokrat di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2013).
"Hubungan kita bukan hanya kepada Istana saja, karena yang penting berhubungan dengan seluruh pihak. Seluruh kader PDI Perjuangan akan selalu menjadi penghubung," ujar Arif yang juga duduk sebagai salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan ini.
Menurut Arif, memang selama ini sosok almarhum Ketua MPR RI, Taufiq Kiemas yang juga suami Megawati, identik sebagai jembatan komunikasi antara SBY dan Megawati. Mengelola negara ini bukan hanya persespsi antara SBY dan Megawati saja.
"Kita kan tidak melihat presidennya tapi figur kelembagaan. Komunikasi itu tetap terbangun, baik dengan partai lain atau dengan istana. Jembatan itu terus dapat dilalui tak terputus, itu kan soal kebangsaan," katanya.