TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Taufiq Kiemas banyak memberi kenangan terhadap anak muda di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Itulah yang dirasakan Dwi Rio Sambodo, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta. Salah satu hal yang sampai saat ini tak dilupakan Dwi dari sosok sesepuh PDIP, yakni suka mendatangi, atau mengundang anak muda ke rumahnya di Jalan Teuku Umar 27, untuk mengobrol soal kebangsaan, bahkan urusan pribadi.
"Suatu kali tiba-tiba kami didatangi beliau atau ditelepon. Mungkin ini suatu yang remeh-temeh. Tapi sekelas almarhum, bisa bela-belain memikirkan kami," ujar Dwi usai mengikuti tahlilan di Jalan Teuku Umar 27, Menteng, Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Dwi mengaku kaget. Karena, mungkin saja orang sepertinya dan kawan-kawan muda, tidak ada apa-apanya di mata Taufiq.
Namun, pikiran itu hilang setelah tahu suami Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, perhatian.
"Misalnya ketika saya lagi menikah di Palembang, beliau tiba-tiba datang. Kadang pada 2007, saya sedang ikuti proses pemenangan pilkada, dia datang. Waktu jadi DPC PDI Perjuangan Jakarta Timur pun beliau datang tiba-tiba," ungkapnya.
Selain suka mendatangi anak muda secara tiba-tiba, Taufiq juga tak lepas memantau mereka. Pernah selama jadi anggota DPR, Taufiq menanyakan bagaimana aktivitas Dwi, termasuk kondisi keluarga seperti istri dan anak-anaknya.
"Itu tiba-tiba saja dia merekam tindak tanduk. Meski kami tidak sadari, beliau tetap memerhatikan kami. Orangnya hapalan, dan dia mengetahui orang ini sudah melakukan apa saja," tambahnya.
HISTERIS! Istri di Jember Temukan Jasad Suami Tergeletak Bersimbah Darah, Miris: Sempat Gendong Cucu
Keji! Suami di Bekasi Sayat Leher Istri Hingga Tewas, Jasad Dimandikan dan Dibiarkan di Kasur 2 Hari
Jika sudah bertemu anak muda, ada tiga hal yang sering dibicarakan Taufiq kepada mereka, yakni menyoal kebangsaan dan Pancasila, aktivitas politik, dan aktivitas pribadi. Perhatian tiga hal itu tidak pernah absen dalam perbincangan Taufiq selama ini.
Kebiasaan dan sifat terbuka Taufiq pada akhirnya menumbuhkan semangat anak muda di PDIP, untuk tak sungkan berpendapat. Tak ada lagi perasaan ewuh pakewuh. Biasanya, kalau ada waktu senggang, Taufiq bisa mengobrol berjam-jam.
Pernah juga Dwi merasakan dua kali dimarahi Taufiq. Peristiwa itu berlangsung saat rapat bersama perwakilan DPP, DPD, dan DPC. Setelah menyampaikan pendapatnya dalam rapat, Taufiq langsung marah-marah kepada Dwi.
"Saya enggak mengerti waktu itu. Pas rapat dua sampai tiga jam. Mungkin ada omongan saya yang salah. Tapi, setelah rapat bubar, saya diajak ngobrol dan ketawa-ketawa lagi bersama beliau. Dia ngomong, kamu harus siap dengan kondisi yang ada," kenang Dwi. (*)