TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, setuju dengan kebijakan pemerintah yang akan mencabut subsidi dan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Menurut Prabowo, subsidi pemerintah untuk BBM memang sudah sangat berat sehingga perlu diambil sikap untuk diselamatkan.
"Jadi begini, setelah kita lihat kondisi nyata memang beban subsidi BBM terhadap ekonomi nasional sudah terlalu berat dan ini harus diakui, untuk menyelamatkan, mau tidak mau pendapat kami, subsidi harus dikurangi. Kalau mampu dikurangi seminim mungkin," ujar Prabowo, di Kompleks Metropole, Jl. Pegangsaan 21, Cikini, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Prabowo juga menyatakan setuju dengan pengguliran Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) untuk melindungi masyarakat kecil atau yang rentan terhadap kenaikan harga BBM.
"Rakyat kita yang paling lemah ekonominya yang golongan miskin harus dilindungi, dibantu, mendapat jaringan agar dia tidak tambah berat beban hidupnya. Saya kira ini kesepakatan keyakinan kita bersama," ujar bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu.
Hanya saja, kata Prabowo, pengawasan terhadap bantuan langsung untuk masyarakat miskin tersebut harus diawasi agar sampai dengan tepat.
Sikap Gerindra tersebut sangat bertolak belakang dengan sikap PDI Perjuangan yang secara tegas menolak kenaikan harga BBM dan pengguliran BLSM. PDI Perjuangan dan Gerindra merupakan dua partai yang mengambil sikap oposisi.