TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melempar guyonan pada Pertemuan Puncak Forum Pemred di Bali Nusa Dua Convention Center, Denpasar, Bali, Kamis (14/6/2013).
"Bung Wahyu (Ketua Umum Forum Pemred Wahyu Muryadi), ada pesan dari tetangga saya," kata SBY yang disambut tawa peserta pertemuan yang hadir.
"Pak SBY, baik-baiklah dengan pemred. Kenapa, tanya saya. Kemudian tetangga berkata, Pak SBY tahun depan selesai, sudah jatuh tempo, siapa tahu ada pemred jadi presiden," ujar Presiden yang kembali mengundang tawa.
"Saya belum selesai cerita. Kemudian tetangga mengatakan, kan mungkin ada lowongan Pak SBY jadi pemred," lanjutnya disambut tawa panjang hadirin.
"Kalau SBY jadi pemred itu tidak seru. Kata siapa, pasti seru, karena 9 tahun (jadi presiden) saya belajar dari pemred," ungkapnya.
Pertemuan ini merupakan tonggak sejarah pilar demokrasi. Dikatakan SBY, rakyat Indonesia memiliki harapan apa yangg dilakukan insan pers.
SBY menilai bahwa pers menjadi harapan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Di sini sengaja saya tak akan bicara mengenai kebijakan, program, angka statistik, ekonomi, karena sudah disampaikan para menteri di dalam diskusi," ungkap dia.
SBY mengaku ingin mendialogkan hati dan pikiran sebagai sesama anak bangsa. "Kita bisa lakukan refleksi, tapi harus melihat ke depan, melihat Indonesia ini sebagai negeri besar yang tidak boleh dilihat hanya seperti melihat satu foto, mari melihat motion picture, lebih banyak tentang perjalanan bangsa," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Forum Pemred, Wahyu Muryadi kepada Presiden mengungkapkan bahwa pertemuan ini menjadi trending topics, tapi bukan inti pertemuan, justru serbaserbi yakni para pemred dikejutkan isi kondom dalam goodybag.
"Bahkan ada kabar istri mengecek ada kondom, membuat banyak orang panik, ada yang bilang ini melecehkan," kata Wahyu yang juga disambut tawa.
Dijelaskan Wahyu, kondom itu diberi oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) sebagai sponsor. PT RNI berkantor pusat di Kuningan, Jakarta, merupakan Holding Company untuk beberapa perusahaan. Badan Usaha Milik Negera (BUMN) yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, indutri tebu, serta perusahaan produk farmasi.
PT RNI memiliki beberapa anak perusahaan antara lain PT Mitra Rajawali Banjaran, produsen kondom di Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. PT Putra Rajawali Banjaran yang namanya mencuat oleh kematian direkturnya, Nasrudin Zulkarnain dalam kasus pembunuhan terencana usai bermain golf di Modernland Tangerang, Maret 2009, juga jaringan perusahaan RNI. (Tribun Manado/ Ribut Raharja)