TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pertemuan Pimpinan Redaksi media massa Se-Indonesia yang tergabung dalam Forum Pemred dan dihadir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta beberapa menteri kabinet, patut diapresiasi bila bertujuan mulia untuk pembangunan bangsa.
Asal tidak sebatas pada ceremonial politik borjuis atau membagi-bagi kue kekuasaan.
Namun demikian, Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) mengingatkan, media wajib menjaga kepercayaan masyarakat. Sebab media, media nasional maupun media lokal/daerah selama ini menjadi sumber informasi bagi masyarakat.
Dalam konteks media sebagai institusi sosial, sangat diharapkan media berpartisipasi aktif pada peran dan fungsinya untuk kepentingan sosial kemasyarakatan.
"Fungsi pengawasan (surveillance) yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari," ujar Presidium Gerakan Kemasyarakatan PP PMKRI Melkior Wara Mas dalam pernyataan sikap yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (15/6/2013).
Selain menyampaikan fakta dan data kepada khalayak, kata Melkiar, media massa juga memberi penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting.
"Bila media bergerak sesuai relnya dan tidak ada persekongkolan dengan penguasa, maka media dapat menjadi alat pemersatu anggota masyarakat yang beragam sehingga membentuk pertalian berdasarkan kepentingan," kata dia.
Kehadiran media di tengah publik, bukan hanya menjalankan fungsi hiburan (entertainment), paling penting menjalankan penyebaran nilai positif (transmission of values) yang mengedepankan karakter dan nurani bangsa, pengembangan mental sumber daya manusia Indonesia. (*)