Tribunnews.com, Jakarta - Isu dan desakan pergantian Kapolri Timur Pradopo makin menghangat seiring akan berlangsungnya Hari Bhayangkara 2013. Di balik isu tersebut Ind Police Watch (IPW) melihat ada empat keanehan.
Berikut ini empat keanehan yang dirasakan Neta S Pane Ketua Presidium Ind Police Watch.
Kedua, sangat naif jika Presiden SBY sdh gembar gembor akan mengganti Kapolri padahal eksekusi pergantiannya masih lama. Hal itu sama artinya Presiden sudah menghancurkan moralitas kerja, wibawa, dan psikologis Kapolri. Bukan mustahil Kapolri diremehkan bawahannya sampai penggantian terjadi. Padahal selama ini, rencana pergantian baru diumumkan presiden beberapa saat menjelang pelaksanaan mutasi, sehingga moralitas kerja Kapolri tetap terjaga.
Ketiga, desakan pergantian Kapolri kali ini sepertinya berkaitan dgn manuver mafia proyek. Sebab sampai saat itu ada tiga proyek besar yg belum disetujui Kapolri sehingga mafia proyek tdk bisa mengeruk keuntungan, yakni Proyek Police Backborn 2 senilai Rp 1,2 triliun, proyek Jarkom senilai 39 juta dolar AS, dan Proyek Pemanfaatan Optimalisasi Untuk Penguatan Sarana Prasarana Polri (POUPSP) 2013 senilai Rp 1,8 triliun.
Dari isu yg beredar cukup banyak nama-nama yg masuk bursa calon Kapolri. Namun IPW berharap Polri memfokuskan diri terlebih dahulu pada pergantian wakapolri hingga mampu menempatkan perwira terbaiknya disana. Setelah itu baru memproses pergantian Kapolri.