News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rencana Kenaikan Harga BBM

IPW Minta Polisi Jangan Provokasi Mahasiswa

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah mahasiswa dari Forum Sekolah Bersama (Sekber) Yogyakarta menggelar aksi unjuk rasa di pertigaan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Jumat (14/6/2013). Dalam aksi yang sempat diwarnai penyanderaan mobil box tersebut, para mahasiswa menyerukan untuk menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. TRIBUNJOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sidang Paripurna membahas kenaikan harga BBM bersubsidi akan digelar Senin, besok. Sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa pun diperkirakan akan berdemonstrasi menentang kenaikan BBM tersebut.

Menyikapi hal itu, Indonesia Police Watch (IPW) menghimbau kepolisian agar tidak memprovokasi saat terjadi demo mahasiswa. "Contohnya di UKI Jakarta dan Makassar, karena polisi provokasi sehingga korban mahasiswa lebih banyak dari polisi," kata Presidium IPW Neta S Pane di TIM, Jakarta, Minggu (16/6/2013).

Neta mengungkapkan sebenarnya korban paling menderita akibat kenaikan harga BBM adalah polisi. "Polisi turut menderita," katanya.

Neta mengatakan gaji polisi sangat kecil sedangkan dengan kenaikan harga BBM maka kebutuhan mereka meningkat. "Pungli jadi merajalela di polantas dan reserse," ujarnya.

Selain itu kenaikan harga BBM membuat penggangguran meningkat sejalan peningkatakan kriminal. "Ini tugas polisi semakin berat," tuturnya.

Polisi juga masih mendapat tekanan. Neta mengatakan dengan adanya persoalan sosial membuat polisi diperalat kepolisian.

"Karena berhadapan dengan mahasiswa mereka harus mengawal dengan rasa persaudaraan kalau kerusuhan dimana-mana polisi juga repot," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini