News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rencana Kenaikan Harga BBM

Parpol dan Capres Pendukung Kenaikan Harga BBM Bisa Tak Dipilih

Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan buruh memenuhi Jalan Jenderal Gatot Subroto di depan gedung DPR/MPR, mendesak DPR menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), Senin (17/6/2013). Akibat unjuk rasa ini, terjadi kemacetan panjang yang menuju Slipi baik di arteri maupun jalan tol. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah partai politik yang mendukung Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dengan menyetujui kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM dituding telah mengkhianati rakyat.

Peneliti senior Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai, partai-partai ini harus bertanggung jawab jika dampak kenaikan harga BBM akan meningkatkan angka kemiskinan di Indonesia.

Partai pendukung kenaikan harga BBM antara lain Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan dan Gerindra.

"Sikap parpol pendukung kenaikan harga BBM telah mengkhianati rakyat. Sehingga mereka harus  bertanggung jawab bila terjadi angka kemiskinan meningkat," ungkap Karyono kepada Tribunnews.com di Jakarta, Senin (17/6/2013).

Karyono menyayangkan sikap ini diperkuat Prabowo Subianto. Dukungan Prabowo atas kenaikan harga BBM harus juga ikut memanggul tanggung jawab jika angka kemiskinan menaik.

Langkah Prabowo sebagai calon presiden potensial di 2014 ini patut disayangkan, karena mengambil sikap yang berbeda dengan kehendak rakyat. Padahal peluang Prabowo sangat besar memenangi pilpres mendatang. Apalagi, masyarakat banyak berharap darinya.

"Patut disayangkan pula, sikap capres Golkar Aburizal Bakrie yang mendukung kenaikan harga bbm. Sikap tersebut tidak mencerminkan suara rakyat, sebagaimana slogan "Suara Golkar Suara Rakyat" yang menjadi spirit Partai Golkar," katanya.

Diprediksi, sikap dua capres di atas bisa berpengaruh terhadap elektabilitasnya sebagai capres. Jika kondisi ekonomi nasional semakin parah pascakenaikan harga BBM, publik bisa menghukum tak memilih capres dan parpol yang mendukung kenaikan harga BBM.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini