News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Polri

Revitalisasi Peran Polri

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Hari ini, Polri berulang tahun. Kepolisian RI (Polri) mengadakan upacara parade di Lapanganan Markas Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pagi ini Senin (1/7/2013) dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT)-nya yang  ke 67.

Bertindak sebagai inspektur upacara Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sementara Komandan Upacara Kombes Nasrudin Zulkifli yang kini menjabat sebagai Kasat Brimob Polda Riau.

"Di usia yang telah matang ini transformasi atau revitalisasi peran Polri sebagai penegak keadilan menjadi suatu keharusan. Polisi sebagai penegak keadilan harus menjadi agenda Polri saat memasuki usia 67 tahun ini. Hal ini sesuai dengan harapan dan tuntutan masyarakat agar Polri terus berubah dan tumbuh menjadi malaikat keadilan bagi masyarakat. Dirgahayu HUT ke 67 Polri," ujar politisi Hanura, Nuning Kertopati.

Sementara Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, menyatakan tidak mudah membuat ukuran yang pas untuk mengukur keberhasil Polri dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan, pengayom, dan pelindung masyarakat.

Semaksimal apapun kerja yang dilakukan Polri, pasti selalu saja ada pihak-pihak yang merasa tidak puas. Tapi setidaknya, ukuran yang bisa dilakukan ada empat poin.

Pertama, sejauhmana fungsi pengawasan dari atas terhadap bawahan berjalan konsisten, sehingga kinerja bawahan tidak sewenang-wenang dan terkontrol.

Kedua, sejauhmana atasan tidak menjadikan bawahan sebagai objek untuk memenuhi kepentingan pribadi atasan. Ketiga, tidak ada lagi keluhan masyarakat bahwa mereka dipungli polisi, baik di jalanan, di kantor maupun di pusat-pusat pelayanan.

Keempat, komponen-komponen masyarakat menyatakan puas terhadap pelayanan yang dilakukan polisi.

"Secara teori keempat poin ini mudah dikatakan, tapi praktiknya susah diterapkan. Sehingga tolok ukur yang paling realistis adalah, setidaknya masyarakat melihat ada kemauan yang kuat dari seluruh jajaran kepolisian bahwa mereka memang mau berubah dan masyarakat merasakan adanya proses yang signifikan menuju perubahan tersebut," pungkas Neta S Pane.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini