TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konflik umat Islam Sunni dengan warga Syiah di Sampang, Jawa Timur telah berlangsung lebih dari tujuh tahun lamanya. Namun, hingga kini tanda-tanda akan dapat diselesaikannya konflik tersebut belum terlihat.
"Menurut saya, persoalan Syiah di Sampang tidak mudah diselesaikan dalam waktu singkat," kata Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Salahuddin Wahid dalam Sarasehan Nasional 'Menggagas Sistem Pemerintahan Negara Pancasila, Menakar Konstitusional Demokrasi Langsung' di Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Pria yang akrab disapa Gus Solah itu mengatakan, dua minggu lalu ada upaya pemindahan sekitar 160 warga Syiah yang tinggal di GOR Sampang sejak akhir Agustus 2012 telah dipindahkan ke rusunawa di Sidoarjo. Banyak pihak yang mengecam pengusiran tersebut.
"Akan tetapi pemerintah menyatakan bahwa mereka (warga Syiah) tidak diusir tetapi dipindah sementara," ujarnya.
Pengasuh Pesantren Tebuireng ini mengatakan, apapun istilah yang dipakai untuk proses pemindahan tersebut, warga Syiah sebenarnya lebih suka kalau dikembalikan ke kampung halaman mereka. Tetapi perlu disadari bahwa kalau kembali ke kampung halaman, keselamatan warga Syiah belum tentu terjamin.
"Masalah ini memang sulit dan tidak jelas betul duduk pesoalan sebenarnya. Tidak mudah bisa diselesaikan dalam waktu singkat," pungkasnya.