News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketinggian Baru 0,65 Derajat, Hilal Kemungkinan Tidak Terlihat

Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas dan perwakilan ulama melakukan pemantauan hilal di Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Bela Belu, Parangkusumo, Bantul, DI Yogyakarta, Kamis (19/7/2012). Dalam pemantauan tersebut hilal awal bulan Ramadan tidak terlihat karena terhalang awan. (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama RI menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan 1434 H di Auditorium Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin No. 6 Jakarta, Senin (8/7/2013).

Dalam pemaparannya Anggota Badan Hisab dan Rukyat Planetarium, Cecep Nurwendaya menjelaskan bahwa tidak ada referensi pelaporan hilal jika hilal awal Ramadan 1434 H hari ini dapat teramati di seluruh Indonesia.

Hal ini karena dari perhitungan posisi hilal pada saat matahari terbenam di pos observasi bulan pelabuhan ratu-Sukabumi pada Senin menunjukkan tinggi/Irtifa' hilal baru mencapai 0,65 derajat dengan jarak busur bulan dan matahari 4,55 derajat. Umur hilal 3 jam 35 menit 52 detik dan iluminasi hilal 0,18 persen.

Sementara itu seperti diketahui dasar kriteria Imkanurukyat adalah dengan ketinggian hilal 2 derajat sementara ketinggian hilal saat ini baru 0,65 derajat.

"Artinya tidak ada referensi pelaporan hilal awal Ramadan 1434 H dapat terlihat di wilayah Indonesia hari ini," tandasnya.

Jika Hilal benar tidak terlihat hari ini maka bulan Syakban akan digenapkan menjadi 30 hari dan awal Ramadan kemungkinan akan jatuh hari Rabu (10/7/2013) lusa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini