TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Ja'far menilai ada upaya sistematis dari lawan politik Khofifah Indar Parawansah untuk mengganjalnya dari bursa Calon Gubernur Jawa Timur.
"Khofifah diganjal secara sistematis oleh lawannya (lawan politiknya)," kata Marwan ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (15/7/2013).
KPU Jatim Minggu (14/7/2013), malam memutuskan hanya ada tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang berhak ikut Pilgub Jawa Timur Agustus 2013 nanti.
Ketiganya adalah pasangan perseorangan Eggy Sudjana-M Sihat, serta yang diusung parpol Bambang DH-Abdullah Said, dan Soekarwo Saifullah Yusuf (KarSa).
Sementara Khofifah-Herman terganjal dualisme dukungan Partai Kedaulatan (PK) dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia (PPNUI) yang juga memberikan dukungan ke KarSa.
Dari hasil voting tertutup KPU Jatim memutuskan Khofifah-Herman tidak berhak ikut dalam Pilgub Jatim 2013.
Dalam pencalonannya, Khofifah mendapat dukungan suara dari PKB di DPRD Jatim. Namun suara PKB tidak cukup untuk mengusung Khofifah.
Menurut Marwan, KPU Jatim sudah tidak netral dan tidak independen dalam memutuskan siapa calon gubernur Jatim yang ikut Pilgub.
"KPU sudah menjadi alat politik lawannya Khofifah," kata Marwan.
Ketua Fraksi PKB DPR ini menegaskan KPU diindikasikan sudah menjadi alat politik lawannya Khofifah.
"Ini namanya demokrasi jahiliyyah," kata dia.