Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kepolisian masih terus menyelidiki penyebab pasti insiden berdarah seusai pertandingan tinju amatir “Bupati Nabire Cup 2013’ Minggu (14/7/2013) di GOR Kota Lama Nabire Papua.
Kepolisian hingga saat ini masih terus mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. “Saksi yang dimintai keterangan secara verbal ada 13 orang, yang diintrogasi lebih dari tujuh orang,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2013).
Perwira menengah kepolisian ini pun mengungkapkan bahwa Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo sudah meminta Polda Papua untuk melakukan langkah nyata dalam mengusut tuntas kasus tersebut.
“Kapolri sudah meminta Polda Papua untuk melakukan langkah-langkah nyata dalam rangka mencari penyebab kejadian dan mencari solusi kedepannya,” kata Agus.
Kericuhan tersebut terjadi selama kurang lebih dua jam dari pukul 22.00 sampai pukul 24.00 WIT, Minggu (14/7/2013). Kapasitas Gedung Olah Raga (GOR) tersebut sebetulnya hanya mampu menampung 800 orang. Tetapi pada saat pertandingan tersebut penonton mencapai 1500 orang sehingga kondisi di dalam gedung berdesak-desakan.
Setelah pengumuman, suasana yang penuh sesak berubah menjadi ricuh setelah pendukung Yulianus tidak setuju dengan keputusan dewan juri. Aksi lempar kursi pun terjadi sehingga menyulut penonton lain yang akhirnya suasana di dalam ruangan tidak terkendali.
Dalam GOR tersebut hanya disediakan satu pintu masuk dan keluar, sehingga pada saat kericuhan penonton yang masih berada di dalam ruangan berusaha untuk keluar secara bersama sampai akhirnya banyak orang terjatuh dan terinjak-injak penonton lainnya. Akibatnya 17 orang meninggal dunia dan 39 orang luka-luka.