TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Irjen Pol Djoko Susilo, terdakwa kasus dugaan korupsi simulator SIM dan pencucian uang terungkap dalam persidangan bahwa memiliki hoby mengoleksi benda pusaka. Bahkan, dikatakan saksi Indrajaya Februardi, bahwa mantan Kakorlantas Polri itu memiliki lebih dari 200 keris pusaka.
Usai menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (16/7/2013) malam, Djoko yang didampingi penasihat hukumnya, Junivert Girsang menyempatkan diri berbincang dengan wartawan mengenai keris-keris tersebut di lobi pengadilan.
Santai, senyum dan bersahaja Djoko yang mengenakan batik berwarna hijau mulai bercerita. Ia menuturkan bahwa hobinya mulai menguat ketika dirinya masih berpangkat kapten di Surakarta atau hangat disebut Kota Solo.
"Sejak pangkat saya kapten. Waktu itu saya dinas di Solo," ujarnya.
Saat itu, Djoko Susilo, baru memiliki empat buah keris pusaka. Benda-benda itu terangnya memiliki kesaktian yang berbeda-beda. Sayangnya, satu dari empat keris itu dijualnya kepada seorang kolektor berkewarganegaraan Jerman.
Djoko hanya tersenyum saat diminta menceritakan kronologi dirinya menjual sebuah keris miliknya seharga 680 Euro kepada seorang warga Jerman pada 1999.
Djoko menambahkan, selain keris sakti, dirinya juga mengoleksi cinderamata. Bahkan, sampai saat ini dua buah keris besar yang merupakan cinderamata masih dipajang di ruang kerjanya, kantor Akademi Kepolisian.
"Tapi kalau yang itu (cenderamata) hanya menjadi sebuah hiasan. Sampai saat ini tidak pernah dipindah-pindahkan," ujarnya sembari tersenyum.