News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jenderal Djoko Koleksi Keris Sejak Berpangkat Kapten

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa kasus dugaan korupsi pengadaan simulator SIM di Korlantas Polri, Irjen Pol Djoko Susilo mengikuti jalannya sidang lanjutan dirinya dengan agenda mendengarkan keterangan para saksi yang dihadirkan di Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (16/7/2013). Pada sidang tersebut sejumlah saksi dihadirkan untuk mengklarifikasi aset kekayaan Djoko Susilo, termasuk mertuanya, Djoko Waskito, ayah dari Dipta Anindita, istri ketiga Djoko Susilo. Warta Kota/Henry Lopulalan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Irjen Pol Djoko Susilo, terdakwa kasus dugaan korupsi simulator SIM dan pencucian uang terungkap dalam persidangan bahwa memiliki hoby mengoleksi benda pusaka. Bahkan, dikatakan saksi Indrajaya Februardi, bahwa mantan Kakorlantas Polri itu memiliki lebih dari 200 keris pusaka.

Usai menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (16/7/2013) malam, Djoko yang didampingi penasihat hukumnya, Junivert Girsang menyempatkan diri berbincang dengan wartawan mengenai keris-keris tersebut di lobi pengadilan.

Santai, senyum dan bersahaja Djoko yang mengenakan batik berwarna hijau mulai bercerita. Ia menuturkan bahwa hobinya mulai menguat ketika dirinya masih berpangkat kapten di Surakarta atau hangat disebut Kota Solo.

"Sejak pangkat saya kapten. Waktu itu saya dinas di Solo," ujarnya.

Saat itu, Djoko Susilo, baru memiliki empat buah keris pusaka. Benda-benda itu terangnya memiliki kesaktian yang berbeda-beda. Sayangnya, satu dari empat keris itu dijualnya kepada seorang kolektor berkewarganegaraan Jerman.

Djoko hanya tersenyum saat diminta menceritakan kronologi dirinya menjual sebuah keris miliknya seharga 680 Euro kepada seorang warga Jerman pada 1999.

Djoko menambahkan, selain keris sakti, dirinya juga mengoleksi cinderamata. Bahkan, sampai saat ini dua buah keris besar yang merupakan cinderamata masih dipajang di ruang kerjanya, kantor Akademi Kepolisian.

"Tapi kalau yang itu (cenderamata) hanya menjadi sebuah hiasan. Sampai saat ini tidak pernah dipindah-pindahkan," ujarnya sembari tersenyum.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini