TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sugiarto, penyidik perkara Djoko Susilo mengatakan saksi Wasis Tripambudi adalah orang pertama kali menyebut nama Sulis, sebagai sopir pengantar uang ke sejumlah anggota DPR. Dijelaskan Sugiarto, hal tersebut disampaikan Wasis saat menjalani pemeriksaan pertama di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, Sugiarto menjadi bertanya-tanya, bila di persidangan, Wasis justru mencabut keterangannya di penyidikan.
Sugiarto juga heran kalau Wasis merasa penyidik menekan dan menakut-nakutinya saat itu. Karena menurut Sugiarto, Wasis termasuk orang yang sangat rinci dalam memberikan keterangan.
"Saat saya periksaa, Wasis mangkir dari panggilan pertama, dan baru di panggilan kedua dia hadir. Pas tidak hadir, dia sedang umroh. Baru sepulang umroh dia datang, bahkan dia sempat kultum kepada penyidik tentang umroh," kata Sugiarto saat bersaksi, Selasa (16/7/2013) malam.
Seusai bersaksi, kata Sugiarto, Wasis bahkan dengan inisiatif sendiri datang ke KPK untuk membantu para penyidik mengusut kasus itu.
"Saat berikutnya, dia datang lagi tanpa dipanggil (KPK), dan menyerahkan dokumen bukti kepemilikan kendaraan (yang dipakai untuk mengantar uang)," ujarnya.
Saat itu, Wasis kemudian meminta untuk merubah keterangannya di depan penyidik terkait nama sopir pengantar uang.
"Siapa yang ngangkut dus bersama Teddy Rusmawan yaitu Sulis (bukan Yulis)," kata Sugiarto mengutip keterangan Wasis.
Atas rangkaian itu, Sugiarto yang bersaksi di bawah sumpah mengatakan bahwa dirinya maupun tim penyidik kasus simulator SIM tak pernah melakukan ancaman atau penekanan kepada Wasis saat penyidikan.