News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bentrok Massa dan Ormas di Kendal

Habib Rizieq Syihab: Presiden SBY Pecundang

Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq keberatan jika organisasi yang ia pimpin disebut sebagai kelompok garis keras. Kami tidak anti pluralitas. Islam cinta damai tapi bukan diam dalam penindasan. Tegasnya dalam diskusi perihal Islam dan Terorisme di Indonesia bersama puluhan media Amerika serikat di kantor ICIS, Rabu (11/5/2011). FPI dan ormas Islam lainnya melihat adanya perbedaan antara pluralitas dan pluralisme. pluralitas adalah keniscayaan perbedaan keagamaan sedang pluralisme mencampur agama.

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab mengecam pernyataan Presiden SBY dalam acara buka puasa bersama PT Pertamina di Gedung JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (21/7/2013) kemarin. Dalam acara itu, Presiden SBY menyatakan, ricuh FPI di Kendal (18/7/2013) lalu telah mencederai ajaran Islam.

Habib Rizieq dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Seniin (22/7/2013) menyatakan, apa yang dikatakan oleh Presiden SBY adalah soerang pecundang. Ia kemudian mempertanyakan pernyataan Presiden SBY.

"Di Kendal, FPI tidak melakukan sweeping, tapi monitoring damai tanpa senjata apa pun. Justru, FPI yang disweeping oleh ratusan preman pelacuran bersenjata. Di Kendal, FPI tidak melakukan perusakan, justru beberapa Kendaraan FPI yang dirusak dan dibakar preman," tegas Habib Rizieq.

Peritiwa di Kendal, Habib Rizieq menjelaskan, FPI tidak main hakim sendiri. Akan tetapi mendatangi polres dan meminta tempat pelacuran ditutup apalagi di Bulan Ramadhan. Justru, kata Habib Rizieq, FPI yang dihakimi oleh oleh ratusan preman pelacuran dengan berbagai macam senjata hingga banyak yang terluka.

Bahkan Kapolres Kendal mengatakan dengan jujur di berbagai media bahwa FPI sudah koordinasi. Di Kendal, FPI itu korban bukan pelaku.

"Jadi, dasar tuduhan SBY itu apa ? Dan kenapa dalam soal Kendal, SBY begitu semangat bicara tentang FPI yang jadi korban, dan bungkam terhadap sikap pelaku preman pelacuran bersenjata dan tempat pelacuran yang buka buka siang malam di bulan Ramadhan?" Rizieq mempertanyakan.

"Kasihan, ternyata SBY bukan seorang negarawan yang cermat cermat dan teliti dalam menyoroti berita. Tapi hanya seorang pecundang yang suka sebar fitnah dan bungkam terhadap maksiat. Seorang presiden muslim menyebar fitnah dan membiarkan maksiat, ditambah lagi melindungi Ahmadiyah dan aneka mega skandal korupsi, sangatlah mencederai Ajaran Islam," Habib Rizieq Sihab menegaskan kembali.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini