TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai sosok yang sabar. Meskipun diejek oleh Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) disebut pecundang, namun SBY terlihat bisa mengendalikan dirinya.
"Pak SBY pengendalian diri tinggi dan tidak terpancing soal itu," kata Ruhut dalam diskusi di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Sebagai kader Demokrat, Ruhut berterima kasih kepada SBY yang tidak terpancing dengan pernyataan FPI. "Ini kan soal etika. Kami sangat menghargai etika dan kesantunan," kata Ruhut.
Menurut Ruhut, wajar jika Habib Rizieq Shihab sering melontarkan kalimat tidak pantas termasuk menyebut SBY pecundang.
"Habib ini dulu kan preman, preman yah berani sih. Preman pinggir jalan kelas ikan teri kalau mau naik rating yah begitu. Kita tidak terpancing," kata Ruhut.
Sebelumnya Habib Rizieq Shihab berang dengan pernyataan Presiden SBY yang menyebut ormasnya telah mencederai ajaran Islam.
Ini menyusul pernyataan SBY soal kerusuhan di Kendal, Jawa Tengah, bahwa Ormas Islam jangan merusak suasana Ramadan.
Rizieq bahkan mengatakan SBY adalah seorang pecundang. "Kasihan, ternyata SBY bukan seorang negarawan yang cermat dan teliti dalam menyoroti berita, tapi hanya seorang pecundang yang suka sebar fitnah dan bungkam terhadap maksiat! Tentu, seorang Presiden Muslim menyebar fitnah membiarkan maksiat, ditambah lagi melindungi Ahmadiyah dan aneka mega skandal korupsi, sangat mencederai ajaran Islam," kata dia.