TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Marty Natalegawa menegaskan bahwa pemerintah Indonesia meminta konfirmasi ke pihak Inggris mengenai berita Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan rombongan disadap saat menghadiri KTT G20 di London, Inggris, pada April 2009 lalu.
"Dari pihak Inggris kita sudah meminta konfirmasi kebenaran berita ini. Ini kan beritanya masih di pihak ketiga," kata Marty di kantor Presiden Jakarta, Senin (29/7/2013).
Menurutnya, kebenaran berita itu harus dikonfirmasi. "Seandainya betul berita itu maka sesuatu yang sangat memperihatinkan dan sangat melanggar tata krama hubungan internasional," kata Marty.
Marty tidak tahu seperti apa reaksi Presiden SBY mendengar berita itu. "Saya belum mendengar ada reaksi dari beliau (Presiden)," kata dia.
Sebelumnya media Australia memberitakan bahwa SBY beserta rombongan telah disadap oleh pihak Australia saat menghadiri KTT G20 di London, Inggris, pada April 2009 lalu.
Hasil penyadapan itu digunakan negara Kangguru itu untuk mendukung tujuan diplomatiknya termasuk dukungan untuk memenangkan kursi di Dewan Keamanan PBB.