Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Po Nijan Liaw (44), seorang umat Vihara Ekayana, menceritakan bom yang meledak di rumah ibadah tersebut terjadi saat umat melakukan ibadah.
Vihara Ekayana sendiri melakukan kebaktian tigak kali waktu hari Minggu. Yakni pukul 08.00, 10.00, dan 17.00 WIB. Bom tersebut meledak saat kebaktian ketiga.
"(Bom meledak) Masih di dalam kebaktian kok. Bhiksu masih ceramah dan tidak ada yang bubar. Itu harus dicatat. Yang lari ke luar tidak ada. Hanya merangsek agak ke depan karena kan dia posisinya kan kejadiannya di punggung umatnya ini. Jadi meledak, (umat) agak kedepan itu aja. Tapi bhiksu terus melanjutkan ceramahnya," ujar Po, kepada wartawan, Jakarta, Senin (4/8/2013).
Menurut Po, ledakan tersebut hanya mengagetkan umat. Kira-kira lebih keras sedikit dari bunyi mercon.
"Vihara itu masih berdiri, nggak ada masalah. Tadi malam saya ada di sini. Ada isu kacanya pecah, orangnya ada tiga terluka, sama sekali nggak ada. Gedungnya masih utuh berdiri," kata Po.
Po pun menduga pelaku sudah mengetahui kapan kebaktian dilaksanakan. Termasuk juga saat ibadah ketiga dimana dilaksanakan kebaktian persembahan dana kepada biksu.
"Jadi terkesan orang yang mengerjakan ini sudah paham betul situasinya. Kelihatannya dia sudah tahu jam berapa keluar," kata Po.