News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2013

Rano Karno Tak Sempat Bikin Dodol Betawi

Penulis: Willem Jonata
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana para pekerja sedang membuat dodol betawi cap Maemunah di Kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2013). Pada bulan ramadhan biasanya permintaan dodol mulai meningkat dan harga yang ditawarkan Rp 50.000 per besek. (Tribun Jakarta/Jeprima)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rano Karno tidak menyediakan makanan khas Betawi di Lebaran tahun ini. Kebetulan ia sangat sibuk dengan urusan pekerjaannya. Ia juga baru tiba dari Belanda usai mendampingi Marchingband Gita Surosowabn Banten (MBGS) dalam kejuaraan marching band internasional.

"Enggak ada, waktunya enggak cukup," ucapnya, Jumat, (9/8/2013), saat ditemui di kediamannya, di kawasan Cinere, Jakarta Selatan. "Pulang dari luar negeri enggak sempat aduk dodol," lanjutnya.

Dodol, makanan khas Betawi itu, memang membutuhkan waktu lama dan cara yang rumit dalam proses pembuatannya. Adonan dodol harus diaduk selama 12 jam tanpa henti. Bahkan, ada yang sampai seharian.

Paling tidak, menu Lebaran di kediamannya cukup variatif dan beraneka ragam. Ada ketupat dan opor ayam yang menjadi menu wajib di hari kemenangan tersebut. Adapun panganan dari bahan dasar daging.

Kemudian, ia mempersilakan sanak keluarga, tetangga, dan koleganya datang ke kediamannya untuk bersilaturahmi sambil menyantap makanan tersebut. Bahkan, ia juga menjamu masyarakat yang belum dikenal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini