News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Soal Pabrik Narkoba di Lapas Cipinang Jangan Korbankan Sipir

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsudin (dua kanan) melihat kondisi bengkel kerja di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (6/8/2013) malam. Di tempat tersebut petugas lapas menemukan sejumlah barang bukti berupa serbuk yang diduga kuat sebagai bahan baku untuk membuat narkoba jenis sabu. KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Aboebakar Al Habsy meminta BNN dan Polda Metro Jaya mengungkap jaringan Pabrik Narkoba di LP Cipinang.

"Pengungkapan dan pengusutan pabrik narkoba dalam lapas cipinang tentunya ditunggu oleh publik, namun kasus ini harus diungkap dengan baik dan benar," kata Aboe kepada Tribunnews.com, Jumat (9/8/2013).

Ia tidak mempercayai  bahan dan alat produksi narkoba itu bisa diselundupkan ke dalam Lapas Cipinang hanya dengan peran Sipir "G". Aboe mengatakan pengamanan Lapas itu beberapa lapis, sehingga tidak mungkin memasukkan beberapa jirigen bahan dan alat produksi narkoba tanpa adanya jaringan khusus.

"Ini semua harus dibongkar, jangan sampai sipir berinisial G dikorbankan untuk melindungi yang lain. Bila prosedur dijalankan dengan benar, seorang napi tidak mungkin bisa memasukkan barang-barang haram ke Lapas," ungkap Politisi PKS itu.

Ia mencontohkan Ferry Budiman yang mencoba mengelabuhi petugas Nusakambangan dengan memasukkan sabu dalam celana dalamnya diketahui petugas. Apalagi barang-barang sebesar itu, mustahil bila hanya diperankan satu orang sipir saja.

"Saya rasa publik menunggu keberanian BNN dan Polri untuk mengusut perkara ini, disisi lain keterbukaan dan kerjasama Kemenkumham juga akan berpengaruh pada pengungkapan kasus ini," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini