News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Atasi Trauma, PMI Hibur Anak-anak Pengungsi Rokatenda

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-anak bermain bla keranjang bersama relawan PMI dalam program PSP di pengungsian. Anak-anak bermain bla keranjang bersama relawan PMI dalam program PSP di pengungsian

Laporan Wartawan Wartakotalive.com Budi Sam Law Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mengatasi trauma 125 anak yang tinggal di pengungsian akibat meletusnya Gunung Rokatenda di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (10/8/2013) lalu, Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan metode PSP (Psikososial Supporting Program) bagi anak-anak malang tersebut.

Metode program PSP ini dilakukan dengan mengajak anak beraktifitas sambil bermain seperti bernyanyi dan bermain bola, secara berkelompok.

"Dengan mengajak anak secara berkelompok mengikuti berbagai permainan ini, diharapkan dapat mengatasi dan menghilangkan trauma anak karena bencana," kata Oktafianus Aryo Adityo, koordinator lapangan tim PMI di Sikka, NTT dalam siaran pers yang diterimadi Jakarta, Rabu (14/8/2013).

Adityo menjelaskan kini tercatat ada sedikitnya 603 orang pengungsi yang tinggal di pengungsian yakni di dalam eks kantor bupati Sikka dan di 3 tenda pleton yang dibangun tim PMI di halaman kantor.

Dari 603 orang pengungsi itu, 125 orang diantaranya adalah anak-anak.

"Sebagian besar anak atau sekitar 90 persennya masih duduk dibangku sekolah," kata Adityo.

Adityo menjelaskan relawan PMI dan Anggota PMR (Palang Merah Remaja) untuk beberapa hari ke depan akan melakukan PSP bagi anak-anak dengan support dari BNPB.

Mereka mengajak anak bernyanyi dan bermain bola, secara berkelompok, sebagai bagian metode pelaksanaan program PSP.

Selain itu, katanya, PMI juga sedang menyiapkan bantuan hygien kit dan selimut untuk pengungsi, menyiapkan shelter (penampungan) tambahan, dan membantu dapur umum di Posko BPBD Kabupaten Sikka. Gunung Rokatenda hingga kini masih mengeluarkan debu panas yang menyelimuti pulau itu.

Bone Fasus, seorang pengungsi Rokatenda asal pulau Palue menuturkan bahwa banyak anak-anak yang terpaksa tidak sekolah dan ikut mengungsi.

Dengan diajak bermain oleh relawan PMI, menurut Bone, dapat menguatkan mental anak-anak.

"Ini sangat positif dan bermanfaat, karena anak-anak jadi riang dan memupuk semangat dalam situasi bencana seperti ini," papar Bone yang mengungsi bersama istri dan 2 orang anaknya sejak Gunung Rokatenda meletus, Sabtu (10/8/2013) lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini