Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Indonesian Police Watch (IPW) sangat prihatin dengan kasus penembakan terhadap dua polisi di Pondok Aren, Jumat (16/8/2013). Apalagi penembakan itu terjadi di malam saat Bangsa Indonesia akan merayakan kemerdekaan RI ke 68.
"Kasus teror terhadap polisi dalam tiga bulan terakhir ini sudah enam kali terjadi. Empat polisi ditembak, satu kasus polisi dirampok saat sedang tugas dan satu lagi rumah polisi ditembaki," kata presidium IPW Neta S Pane dalam siaran persnya.
Kasus teror terhadap polisi ini menjadi peristiwa yang sangat memprihatinkan, meski IPW menganalisa bahwa kasus penembakan polisi ini tidak terkait dengan aksi para teroris yang dikenal selama ini. Sebab dalam kasus penyerangan para teroris terhadap polisi dan kantor polisi selama ini selalu dilakukan dari depan dan bukan dari belakang.
"Sementara aksi penembakan tiga bulan terakhir terhadap empat polisi di ibukota Jakarta dilakukan dari belakang korban. Sebab itu IPW menilai aksi penembakan dan penyerangan terhadap empat polisi itu dilakukan para pengecut, yang tak lebih dari aksi para kriminal biasa," ungkapnya.
Merebaknya Aksi penembakan itu akibat kasus pertama tak kunjung terungkap, sehingga para kriminal makin nekat melakukan uji nyali untuk menyerang polisi. Sama dengan aksi perampokan mini market atau kasus mutilasi, ketika ada satu kasus tak kunjung terungkap maka akan muncul tren mutilasi dan perampokan mini market.
"Tapi begitu kasusnya terungkap, trennya langsung berhenti. Untuk itu Polri harus segera mengungkap kasus penembakan terhadap anggota polisi ini. Jika tidak trennya akan terus muncul dan pelakunya bisa jadi adalah orang yang berbeda satu sama lain," ucapnya.
Dikatakannya, tapi publik akan mengkaitkan isu atau tren ini dengan isu pergantian Kapolri, padahal kasus ini sepertinya tidak ada kaitan dengan isu pergantian atau bursa calon Kapolri ataupun aksi para teroris.
"Polisi yang tewas saat bertugas terus meningkat. Tahun 2012 ada 29 polisi tewas dan 14 lainnya luka. Sebagian besar yang tewas (24 polisi) adalah polisi jajaran bawah akibat dibunuh pelaku kriminal. Tahun 2011 jumlah polisi tewas saat bertugas 20 orang," ungkapnya.