TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Dua rumah sakit disambangi Christine menggunakan ojek untuk mencari keberadaan ibunya, Hana atau Tjoe Jan Nio (67).
Hal itu dilakukannya setelah mengetahui kabar tentang kecelakaan bus Giri Indah di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bertolak dari Bogor, rumah sakit pertama yang disambangi Christine yakni RS di Ciawi, di sana pihak RS tidak mencatat nama ibunya. Putri kedua Hana kembali menumpang ojek menuju ke RS Cisarua.
Daftar data korban selamat itu pun tanpa nama Oma Hana. Christine memeriksa satu per satu kantong jenazah di kamar jenazah sang ibu nihil. Ia juga sempat berdebat dengan polisi di rumah sakit itu lantaran tak tercantum nama ibunya di rumah sakit rujukan itu.
Ia mengira Oma Hana masih tertinggal di lokasi kecelakaan, di dasar sungai Ciliwung, Desa Tugu Utara.
"Panik, nama Mama tak ada dimana-mana. Saya mau datangi lokasi kecelakaan tapi kata polisi semua korban sudah dievakuasi dan teridentifikasi. Polisi itu suruh saya kembali ke kamar jenazah dan memeriksa tiap kantong jenazah," ucap Christine, Kamis (22/8/2013).
Sambil terus berdoa meminta yang terbaik kepada Tuhan, Christine membuka satu per satu kantong jenazah yang tergeletak di kamar mayat. Akhirnya, dia menemukan sang ibunda di dalam kantong jenazah yang berada di ujung ruangan.
Ketika sedikit membuka kantong jenazah, ia langsung mengenali jenazah ibunya dari pakaian yang dikenakan Oma. Pakaian berwarna oranye itu sebenarnya milik Cristine tetapi sering dikenakan oleh Oma Hana.
"Saya langsung mengenali jenazah dari pakaian oranye itu, pas saya buka lebih lebar. Itu benar wajah mama. Mama sebenarnya pakai blazer tapi mungkin karena proses evakuasi maka blazernya terlepas," tutur Christine.
Saat melihat jenazah oma Hana yang juga aktif di lingkungan gereja, wajah sang ibunda seperti sedang menahan sakit. Dan setelah diperiksa jenazah tidak mengalami luka serius hanya lebam di dada dan mata.
"Oma meninggal di lokasi kejadian. Pas saya berdoa, pegang tangan Oma. Saya melihat wajahnya tak lagi menahan sakit. Wajahnya cantik sekali, kami keluarga sudah ikhlas. Tas dan BB (blackberry) Oma masih ada, tidak ada yang hilang," ungkapnya.
Jenazah Oma Hana disemayamkan di rumah duka Jelambar, Jakarta Barat. Rencananya pada Sabtu atau Minggu dimakamkan di pemakaman San Diego Hils, Karawang, Jabar. Hana tewas dalam kecelakaan Rabu, 21 Agustus 2013, ia merupakan rombongan jemaat GBI REM, Kelapa Gading, Jakarta Utara.