TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penangkapan demi penangkapan terduga teroris dilakukan jajaran kepolisian dalam kurun waktu beberapa minggu ini. Namun hingga saat ini belum ditemukan titik kesimpulan bila orang-orang yang ditangkap terkait dengan kasus penembakan sejumlah anggota polisi di Jakarta Selatan dan Tangerang.
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komjen Pol Oegroseno mengungkapkan bahwa penangkapan tersebut merupakan bagian dari strategi penyidikan yang dilakukan kepolisian dalam mengungkap kasus penembakan anggota polisi.
"Satu sisi kita mencoba melakukan penyelidikan terhadap kelompok-kelompok keras, kelompok-kelompok yang selama ini yang mungkin dalam tanda petik diduga teroris," ungkap Oegro di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (23/8/2013).
Meskipun mengarah kepada kelompok-kelompok teroris tetapi, kepolisian pun menganggap bahwa tidak menutup kemungkinan pelakunya ada pelaku kekerasan lainnya.
Terkait dugaan pelaku penembakan polisi merupakan bagian kelompok lama seperti kelompok teroris Abu Omar, Abu Roban, dan Abu Sofyan, kepolisian tidak mau berndai-andai sperti yang diungkapkan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).
"Saya tidak berani pakai dugaan, kalau kita berbeda tugas kita dengan BNPT berbeda, kalau BNPT dalam rangka mungkin deradikalisasi, kalau kita penyidikan murni," ujarnya.
Meskipun demikian, dikatakan mantan Kapolda Sumatera Utara ini tidak menutup kemungkinan pula pelaku berasal dari kelompok teroris lama.
"Kita jangan terlalu mengecilkan peran atau keberadaan mereka, kita selidiki semuanya, jadi tidak hanya satu aspek, tapi semua aspek. Kekuatan kita banyak dan kita tidak ingin terjebak dalam satu sisi, karena kalau hanya satu sisi, kalau mentok kita mundurnya terlalu jauh, sehingga lebih baik beberapa aspek kita selidiki," ujar Oegro.