News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepala SKK Migas Ditangkap

Kernel Oil Bantah Menyuap Rudi Rubiandini

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pejabat Pelaksana Tugas Kernel Oil Pte Ltd di Indonesia Simon Gunawan Tanjaya (tengah) menjalani pemeriksaan lanjutan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Jumat (23/8/2013). Simon diperiksa sebagai tersangka terkait dugaan suap perusahaan trader minyak asal Singapura itu kepada Mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kernel Oil Pte Ltd mengklaim telah menjadi korban dari kasus dugaan suap Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini.

Yanuar Wisesa, Kuasa Hukum Kernel, menduga perusahaan Singapura tersebut diperalat guna memindahkan uang yang diperoleh tersangka Deviardi alias Ardi di Singapura untuk bisa diambil di Jakarta.

Yanuar menuturkan, pada 20 Juli 2013, Ardi telah memperoleh uang tersebut dari seseorang yang bernisial BT. Uang tersebut sejumlah 700 ribu dollar Amerika, yang terdiri dari pecahan 100 dollar AS, dan tersimpan dalam sebuah tas batik.

"Uang itu diserahkan ke Widodo Ratanachaitong di Hotel Fullerton Singapura kemudian memintanya untuk disimpan, karena tidak akan ada masalah dan meminta dengan sangat agar membantunya," kata Yanuar kepada wartawan, Senin (26/8/2013).

Setelah itu, Widodo kata Yanuar, tanpa curiga dan melihat uang tersebut diperoleh dari Bank resmi terlihat dari pengikat dan cap bank, beritikad baik membantu Ardi menyimpan uang tersebut sambil menunggu kontak dari Ardi.

Beberapa hari setelah tiba di Jakarta, lanjut Yanuar, Ardi berdalih ada keperluan mendesak dan meminta agar diberikan 300 ribu dollar AS. Lalu Widodo meminta Simon Gunawan Tanjaya, salah satu petinggi Kernel untuk menyiapkan uang yang dimaksud dan diserahkan kepada Ardi.

Namun, perintah itu tanpa menjelaskan jika Ardi telah menitipkan uang yang diterimanya di Singapura.

"Menjelang Lebaran, DA (Deviardi) kembali meminta kepada Widodo agar menyediakan 400 ribu dollar AS sisanya juga dengan dalih keperluan mendadak," kata Yanuar.

Mengingat dana sebanyak itu tidak tersedia, maka 400 ribu dollar AS tersebut, diteruskan kepada DA oleh Simon, hingga akhirnya Widodo merasa kaget ketika Simon ditangkap.

"Selanjutnya yang menjadi pertanyaan, siapa beking oknum bernisial BT, tentu dibutuhkan waktu dan langkah yang berani untuk mengungkap dia," kata Yanuar.

"Kernell siap membantu apabila diminta. Namun Kernel perlu perlindungan untuk berani membantu mengungkap informasi soal ini," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini