TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bekas Panglima TNI, Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto tidak mau membeberkan besaran dana yang ia gelontorkan untuk mengikuti Konvensi Demokrat. Dirinya mengaku hanya mengeluarkan uang seadanya yang tak mau menyebutkan nominal tersebut.
"Kalau Konvensi ini perlu uang ya pasti, tapi uang sekedarnya untuk biaya melakukan kampanye bukan untuk terapkan money politic," kata Endriartono di Wisma Kodel, Jakarta, Selasa (27/8/2013).
Endriartono menuturkan, selama ini ia mendengar untuk menjadi calon legislatif membutuhkan dana cukup besar. Menurutnya dana tersebut bisa saja dengan cara money politic.
Namun, dirinya tidak akan melakukan money politic dalam ikut serta Konvensi ini. "Saya akan mencoba bahwa tidak seharusnya kita melakukan hal seperti itu (money politic). Maka kalau itu kita lakukan dgn money politic, saya punya kekhawatiran akhirnya setelah dia (caleg) punya kewenangan dan kekuasaan, kewenangan dan kekuasaan itu akan digunakan untuk mengganti apa yang kemarin dikeluarkan saat kampanye," ujarnya.
Menurutnya, kalau money politic itu terus berjalan di negeri ini, dirinya tidak yakin bangsa Indonesia akan memiliki pemimpin yang cukup bagus untuk berpikir untuk rakyatnya.
"Karena yang melakukan money politic yang dipikirkan adalah kewenangan yang ada digunakan untuk dipakai kembali mengganti uang yang dikeluarkan (selama kampanye)," pungkasnya.