TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perjuangan teman-teman dari Asmat untuk bisa ikut pameran foto di Jalan Jaksa Jakarta luar biasa.
Walaupun badai menghadang dan sempat dicari oleh tim SAR selama 2 hari, yang akhirnya ditemukan kapal nelayan, mereka pantang menyerah.
Demikianlah tiba-tiba muncul pesan seorang kawan, Anton Bayu Samudra. Mantan pewarta foto dari Jakarta, dan pegiat pelancong ke daerah-daerah terpencil, seperti Papua itu mengabarkan perjuangan hidup mati sejumlah warga Agats, Kabupaten Asmat, Papua menghadapi ganasnya diterpa ombak laut Papua.
Setelah menginap di atas perahu yang terombang-ambing, akhirnya mereka selamat, dan dapat menuju Timika, selanjutnya berangkat ke Jakarta. Ceritatanya begini. Sejumlah warga suku Asmat berangkat dari kampunya ke Jakarta untuk menggelar pameran foto dan video.
Mereka adalah Elgo Wohel (26), Joseph Renwuarin (35), Ifo Letus Habm (27), Marini Balagaize (33) dan Erik Jamlean (33), asal Ambon-Maluku yang kini tinggal di Agats, Kabupaten Asmat, Papua.
Seharusnya mereka memamerkan karya mereka di Festival Jalan Jaksa, namun festival itu berakhir pada hari Minggu lalu (25/8), dan mereka baru tiba di Jakarta pada hari Senin (26/8).
Pasalnya sebagian dari mereka sempat tersesat di pedalaman selama dua hari dalam perjalanan dari Agats menuju bandara besar terdekat di Kota Timika. Alhasil, mereka baru tiba di Jakarta, Senin (26/8).