TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal ESDM Waryono Karno ternyata memiliki jumlah harta yang fantastis. Itu sesuai laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) miliknya yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 16 Juni 2011.
Bagaimana tidak? Sebagai pejabat karier di bawah kementerian pimpinan Jero Wacik, ternyata di tahun itu Waryono telah memiliki total harta yang mencapai Rp 41,9 miliar.
Bahkan, Waryono yang dianggap tahu oleh KPK terkait kasus dugaan suap SKK Migas, juga memiliki uang dolar Amerika serikat yang mencapai 22.482 dolar. Hingga harta itu dilaporkan ke KPK, Waryono tercatat tidak memiliki utang sepeser pun.
Masih dalam LHKPN-nya, Waryono tercatat memiliki lebih dari 200 lahan dengan luas ukuran yang berbeda-beda di sejumlah daerah. Mulai dari Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Tegal, Brebes, dan sejumlah lahan di kawasan Tangerang Selatan.
Bila ditotal, harta tanahnya saja mencapai Rp 37,7 miliar. Terjadi peningkatan hampir 100 persen dibanding tahun 2008, saat pertama kali ia mengisi laporan harta kekayaan.
Pada alat transportasi, jumlah kekayaan Waryono hanya mencapai Rp 115 juta. Sedangkan untuk sektor peternakan, perkebunan, hingga pertambangan, hartanya setara dengan Rp 477,8 juta. Sementara, tabungan giro Waryono mencapai Rp 3,16 miliar.
Pada kasus SKK Migas, Waryono kini berstatus cegah bepergian ke luar negeri. Ia dicegah penyidik karena dianggap tahu kasus yang sudah menjerat Kepala SKK Migas non aktif Rudi Rubiandini, petinggi Kernel Oil Simon Tanjaya, dan Deviardi, sebagai tersangka.
KPK sebelumnya telah menggeledah ruang kerja Waryono terkait perkara itu, dan ditemukan uang sebesar 2.000 dolar AS di dalam tas yang ditaruh di atas mejanya, dan sudah disita KPK. (*)