TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Amerika Serikat memastikan bakal menjual delapan unit helikopter serang Apache AH-64E kepada Indonesia. Menteri Pertahanan AS, Chuck Hegel memastikan hal itu disela kunjungannya ke empat negara di Asia Tenggara termasuk ke Indonesia belum lama ini.
Kesepakatannya, tambah Hegel sebagaimana dilansir Global Post, pembelian termasuk diantaranya sistem radar pengendali senjata versi lanjut, serta biaya untuk training dan pemeliharaan. Total, Indonesia harus menebus helikopter serang canggih ini, sebesar USD 500 Juta.
Seorang pejabat kementerian pertahanan AS, mengatakan pada Wall Street Journal, Apache akan memberikan daya tangkal lebih hebat bagi Indonesia untuk menjaga kedaulatan wilayah serta untuk melaksanakan berbagai operasi kemiliteran.
Kesepakatan ini menandai babak baru penjualan alutsista antara Indonesia dan AS. Lantaran sebelumnya, AS memutuskan untuk memberikan embargo pembelian senjata kepada Indonesia terkait dengan isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Kebijakan itu diambil ketika masa kepemimpinan George W Bush pada tahun 2010 lalu. Kemudian, Obama menghapus kebijakan itu.
Dalam kunjungannya ke Jakarta, Hegel mengomentari tentang sejumlah perbaikan yang dilakukan Indonesia. Semisal meningkatnya transparansi dan perlindungan terhadap HAM.
Namun demikian, kesepakatan itu memeroleh penolakan dari sejumlah kelompok pejuang hak asasi manusia. Jaringan Pergerakan Timor Timur dan Tim Advokasi Papua dilaporkan telah mengirimkan surat kepada Kongres AS, yang menyatakan bahwa Indonesia memiliki sejarah panjang korupsi dan kekerasan dan kejahatan HAM. Oleh karena itu, sebaiknya transaksi helikopter tersebut ditunda sementara. (*)