Laporan Wartawan Tribunnews.com Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAWA TENGAH - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tampaknya benar-benar tak mau tersungkur sebagai pecundang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.
Sebagai "pemanasan", partai yang didirikan almarhum Gus Dur tersebut langsung tancap gas sejak tahun ini dengan melakukan safari di daerah basis massa tradisionalnya, Jawa Tengah.
Di bawah bendera "Safari Kebangkitan", sejumlah tokoh nasional diturunkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jateng untuk mengonsolidasikan massa di sembilan kabupaten/kota se-Jateng.
Tidak tanggung-tanggung, dua tokoh nasional yang sudah sejak lama tak lagi bersentuhan dengan PKB, kembali "turun gunung". Kedua tokoh itu ialah mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi, serta mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
"PKB adalah alat politik yang resmi dilahirkan NU. Karenanya, merupakan kewajiban semua warga nahdliyin untuk membesarkan partai ini demi kemaslahatan rakyat Indonesia ke depan," ungkap Hasyim Muzadi, dalam acara yang digelar di Banyuasin Jateng, Rabu (04/09/2013).
Hasyim mengakui, memang tidak semua warga NU berafiliasi politik ke PKB.
"Memang, masih banyak kader-kader NU yang masih 'numpang' ke partai lain. Tapi yo jenengi nebeng, tetep ae ndek buri (ya namanya numpang tetap saja dibelakang)," tandas Kiai yang saat ini menjabat Rois Syuriah PBNU itu.
Menurutnya, merujuk kondisi pentas politik dan penegakan hukum yang karut-marut, NU sepatutnya ikut bertanggungjawab melakukan perbaikan.
"Kita (NU) memiliki kontribusi besar membangun bangsa ini, dan sekarang kondisi pemerintahan kita sedang kacau, menuju ambang kehancuran. Maka, menjadi kewajiban kita juga untuk menyelamatkannya," ujar Hasyim.
"Karenanya, saya mengajak anda semua untuk memenangkan PKB dalam Pemilihan Legislatif 2014 nanti, pilihlah caleg dari PKB karena kader NU yang sudah ditugas sebagai calon wakil rakyat oleh PKB adalah kader terbaik untuk dipersembahkan kepada bangsa dan Negara," tandasnya.