TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra Presiden Soekarno, Guruh Soekarnoputra mengapresiasi atas diproduksinya 'Film Soekarno'. Menurutnya, apa yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan langkah positif dalam melestarikan sejarah Indonesia.
Dalam pesan yang dibacakan oleh Toto Suryawanputra, Guruh meminta agar nantinya 'Film Soekarno' dapat menanamkan nilai-nilai patriotisme kepada para siswa atau siswi yang menonton film tersebut.
"Tentunya validitas sejarah dalam 'Film Soekarno' tidak boleh diabaikan," kata Guruh, Kamis (5/9/2013).
Guruh pun meminta agar 'Film Soekarno' tidak dibuat secara tergesa-gesa. Agar nilai sejarah yang terjadi pada saat masa hidup Soekarno tidak hilang.
Film Soekarno mengisahkan sang proklamator selama masa pengasingan di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur. Selama empat tahun sejak 1934-1938 Soekarno diasingkan di Flores.
Empat tahun di pengasingan yang jauh dari habitus politiknya, membuat Soekarno mengalami keterasingan eksistensial paling parah di sepanjang hidupnya.
Namun ditengah keterasingan secara sosial-politik, Soekarno bukannya menjadi tak berdaya, namun menemukan kekuatan baru dalam melawan kolonialisme dan imperialisme.