TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memiliki keinginan saat menjadi penguasa di legislatif maupun eksekutif pada 2014 mendatang. Partai berlambang banteng moncong putih ini berharap dalam waktu lima tahun Indonesia bisa mengungguli negeri tetangga, Malaysia.
"Dalam target jangka pendek kami, lima tahun ke depan, Indonesia lebih unggul daripada Malaysia. Indonesia tidak akan lagi kirim tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristanto di sela-sela acara rakernas III PDI Perjuangan, Jakarta.
Hasto menjelaskan di dalam program yang disusun PDI Perjuangan, pendidikan dan kesehatan menjadi fokus utama. Hasto menuturkan negara nantinya harus melindungi hak masyarakat mendapatkan pendidikan gratis setinggi-tingginya.
"Pendidikan dan kesehatan juga tidak boleh dikomersialiasi," ucap Hasto.
Di bidang keamanan, lanjut Hasto, program PDI Perjuangan yakni mengamankan penguasaan sumber daya alam Indonesia. Partai ini mengusulkan dibentuknya satuan tugas (satgas) TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
"Selain itu, nasionalisasi perusahaan-perusahaan juga tidak bisa dilakukan begitu saja. Tapi harus ada suatu momentum kejahatan korporasi yang bisa kita gunakan untuk melakukan sosialiasi. Misalkan Freeport ada persoalan pajak," tuturnya.
Hasto menjelaskan, pandangan-pandangan ini telah disepakati dalam sidang-sidang komisi yang dilakukan sejak Sabtu (7/9/2013) sore hingga malam tadi. Pandangan tersebut juga akan disampaikan dalam rapat pleno tertutup yang dilakukan pada siang hari ini.
Nantinya, Rakernas III PDI Perjuangan akan mengeluarkan hasil rekomendasi rakernas dan akan dilakukan penutupan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Selain program pembangunan, PDI Perjuangan juga akan mengeluarkan rekomendasi terkait pemenangan pileg dan pilpres.