TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Indonesia menawarkan upaya diplomasi untuk menyelesaikan konflik berkepanjangan di Suriah. Pemerintah Indonesia keberatan jika ada tindakan militer terhadap Suriah termasuk rencana serangan militer Amerika Serikat (AS) ke Suriah.
"Jangan ada tindakan militer di Suriah karena itu akan memperkeruh suasana," kata Staf Khusus Presiden bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah di Halim Perdanakusumah Jakarta, Minggu (8/9/2013).
Menurut Teuku dalam kunjungan kenegaraan Presiden SBY di Rusia, Presiden SBY telah mengirim surat ke negara anggota pemegang hak veto di PBB, ke Liga Arab, soal konflik Suriah.
'Bapak Presiden juga mengirim surat ke Presiden Suriah, Bashar al-Assad agar dibuka peluang diplomasi," kata Teuku.
Mengenai apa isi surat itu, Teuku menjelaskan pihaknya tidak menyampaikan ke publik namun paling tidak gencatan senjata di Suriah dikedepankan untuk kepentingan kemanusiaan.
"Kita sebagai negara dengan mayoritas Islam melihat dari sisi kemaslahatan umat," kata dia.