TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bandar Udara Halim Perdana, Jakarta Timur, kembali dijadikan embarkasi haji sejak tahun 2013.
Bahkan, bandara tersebut mulai menjadi pangkalan pesawat untuk menerbangkan calon jemaah haji (calhaj) 2013 gelombang pertama, Selasa (10/9/2013).
"Sejak tahun 1998, bandara itu tak lagi dijadikan embarkasi. Tahun ini, kembali diaktifkan," kata Menteri Agama RI Suryadarma Ali, Senin (9/9/2013).
Ia menuturkan, Bandara Halim kembali diaktifkan karena terletak di lokasi strategis bagi calhaj. Jarak tempuh calhaj dari asrama perantara ke bandara tersebut terhitung dekat.
"Jemaah haji hanya perlu 15 menit (waktu tempuh dari asrama haji Pondokgede ke Bandara Halim) dan langsung naik ke pesawat. Pengurusan barang, imigrasi sudah dilakukan di Asrama Haji Pondokgede," tuturnya.
Demikian pula untuk jemaah haji embarkasi Jakarta-Bekasi. "Paling lama ditambah macet sampai 45 menit. Banyak manfaatnya Bandara Halim," jelasnya.
Sesuai ketetapan Kemenag, Bandara Halim Perdanakusuma akan difungsikan kembali menjadi embarkasi keberangkatan haji untuk wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
Pemindahan embarkasi haji ke Halim ini, disebabkan renovasi Bandara Soekarno-Hatta yang saat ini masih dalam pengerjaan di sekitar embarkasi haji.
Kepala Penerangan Lanud Halim Mayor G Maliti mengatakan, pengamanan maupun operasional Bandara Halim telah siap menyambut keberangkatan jemaah haji kloter pertama.
"Kalau jemaah masuk bus sudah dianggap naik pesawat. Mohon keluarga yang mengantar hanya sampai asrama haji," imbaunya.
Sebanyak 450 jemaah haji anggota kloter pertama asal Jakarta-Bekasi (JKS) dan 455 jamaah haji embarkasi Jakarta-Pondokgede akan diberangkatkan dari Bandara Halim, Selasa hari ini. Menag dijadwalkan melepas keberangkatan kelompok terbang pertama jemaah haji DKI Jakarta di Asrama Haji Pondok Gede.