TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus penembakan terhadap Aipda (anumerta) Sukardi, Selasa (10/9/2013), di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Pihak kepolisian memperkirakan pelaku penembakan menggunakan senjata buatan pabrik bukan rakitan.
"Yang jelas digunakan oleh pelaku dan mudah untuk menembak. Kami perkirakan ini (senjata) pabrikan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (13/9/2013).
Tiga buah selongsong peluru ditemukan petugas di lokasi kejadian. Polisi mengidentifikasi peluru yang digunakan pelaku penembakan berkaliber 4,5 milimeter.
"Jenis pistolnya bisa FN atau lainnya," ujar Rikwanto.
Penyidik, menurutnya, masih menganalisis hasil rekaman dua CCTV dari kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Polisi berharap bisa mendapatkan rekaman CCTV yang berasal dari gedung lainnya di sekitar untuk memperoleh gambaran mengenai profil pelaku baik sebelum atau sesudah penembakan.
"Ini masih diproses. Ada yang sudah dimintakan namun sedang dianalisis. Kami harap ada beberapa CCTV yang bisa diminta untuk dianalisa. Semakin banyak CCTV, semakin baik analisisnya," ujar Rikwanto.
Ia menambahkan 15 saksi masih didalami keterangannya. Polisi berharap masyarakat yang turut mengetahui kejadian bisa melapor sebagai saksi. "Bisa memberikan keterangan walaupun tidak harus ke kantor polisi. (Kita) bisa jemput bola apabila informasinya bisa untuk identifikasi pelaku," tandas Rikwanto.